
Sore itu El Lin menyambut perahu yang merapat ke pantai dengan isak tangis.
Sudah dua hari Sun Ju melaut dan El Lin belum dapat kabar tentang keadaan Sun Ju.
Bagaimana jika terjadi sesuatu dalam perjalanan?
Bagaimana jika perahunya terkena badai?
Bagaimana kalau Sun Ju terseret ombak?
Dan bagaimana-bagaimana lainnya yang membuat El Lin tak enak makan tak enak tidur.
Matahari sore itu begitu indah, merah saga menawan mata.
Suara ombak pantai yang menyentuh kayu-kayu perahu kecil yang merapat itu terdengar diantara kesunyian.
Sun Ju berdiri di ujung pantai sana turun dari perahunya dan melambaikan tangan.
Senyumnya merekah melihat El Lin menyambutnya.
El Lin tetap saja terdiam dan air matanya semakin mengalir.
Senyum di wajah teduh Sun Ju meredup. Perlahan dia menghampiri El Lin yang masih saja menangis.
“Ada apa?” kata Sun Ju pelan kepada El Lin yang kini tepat berada di depannya.
“Apakah kau baik-baik saja?” kata El Lin masih terisak,
“Alhamdulillah.” Jawab Sun Ju singkat.
El Lin tambah terisak, Sun Ju pun jadi bingung sebenarnya apa yang terjadi,
“Loh, kenapa?? Aku baik-baik saja kok.” Kata Sun Ju lagi.
“Aku khawatir, kenapa selama berlayar tidak memberikan kabar?” kata El Lin cemberut sambil menghapus air matanya.
“Maaf, peralatan tidak memungkinkan. ^_^”
“Hmm.. yawda..”
“Maaf, jangan marah lah.”
“Aku gak marah, tapi khawatir.”
“Iyaa, maaf..”
“Besok lagi jangan membuat orang khawatir ya?^^
“Iya sayang, nah gitu dong menyambut kekasih pulang melaut dengan senyuman manis.^_^”
*kekhawatiran yang hadir karena cinta yang ada dalam hati itu begitu menyiksa; terbayang untuk kehilangan orang yang dicinta itu begitu menakutkan. Maka dari itu jangan membuat orang yang kau cintai dan mencintaimu khawatir.^^
