Jumat, 30 Maret 2012
Demo Apa-apan itu?!
Tg 29 Maret sekitar ja 12.30 aku terjebak dikemacetan jalan. Dan betapa gerammya aku..
Demo apa-apaan itu,, demo kok mendzolimi banyak orang.
Isu kenaikan BBM pada awal bulan April memang sedang gencar di perbincangkan pada saat ini, perbincangan tersebut dapat di dengar di kampus-kampus, dikantor-kantor,di pasar-pasar, diwarung-warung, diangkringan, bahkan didapur.
Pada massa serba sulit begini, uang susah dicari dan barang-barang kebutuhan semangkin meningkat, memang banyak yang menyayangkan keputusan kenaikan BBM.
Banyak diskusi-diskusi yang digelar dimana-mana membicarakan tentang hal tersebut. Bahkan tidak jarang demo terjadi dimana-mana. Akhir-akhir ini hampir setiap hari aku melihat demo. Entah itu dari mahasiswa, masyarakat dan aliansi-aliansi lain yang tidak aku kenal. Dan yang terakhir saya lihat adalah pada siang ini.
Tentu saja pada akhirnya yang banyak dikritik adalah pemerintah yang ingin menaikkan BBM. Banyak yang berpendapat ‘apa sih kerjaan pemerintah?’ ‘kemana sih larinya uang rakyat?’ ‘apa pemerintah tidak ada pekerjaan lain selain menaikkan BBM terus-terusan’ dan banyak lagi cletukan semacamnya.
Malah kemari saat saya kuliah ada seorang dosen saya yang mengatakan bahwa penaikan BBM hanya akal-akalan pemerintah saja. Sekarang dinaikkan, biar rakyat kesusahan. Nanti pas masa-masa deket pemilu dikasih deh bantuan ala kadarnya. Pasti rakyat sudah sangat berterimakasih dan akhirnya milih orang tersebut jadi presiden.
Yah, wa’alahu ‘alam apa sebenarnya yang menjadi alasan pemerintah menaikkan BBM, mungkin saja apa yang banyak orang prasangkakan itu benar adanya, tapi mungkin saja semua itu tidak benar.
Nah, aku menulis ini critanya bukan mau membahas masalah kenaikan BBM, tapi karna aku kesel banget dengan para pendemo yang aku lihat siang ini.
Demo apa-apan itu, mendzoimi banyak orang.
Demo yang diadakan di 0 km itu benar-benar membuat semua orang sebal, termasuk aku.
Kenapa aku sebal dengan demo itu?
Karna mereka memenuhi dan memblokir perempatan 0 km, sehingga semua kendaraan dari ke 4 arah terjebak dan tidak bisa melaju.
Akhirnya yang terjadi adalah kemacetan yang luar biasa panjang.
Dan yang paling kasian lagi adalah para pengendara motor dan mobil dari arah jalan malioboro yang pasrah tidak berdaya karena jalan itu satu arah, otomatis tidak dapat putarbalik. Dan saya adalah salah satu korbannya.
Ya, demo itu memang sah-sah saja, tapi mbok ya jangan mengganggu seperti itu, orang perempatan seluas itu mbok ya demonya merapat saja biar kedaraan bisa tetap lewat, yang demo juga Cuma berapa orang kok ya mbokir jalan buat lingkaran sampe semua kendaraan dari arah manapun gag bisa lewat,, padahal ditengah-tengah lingkaran itu longgar dan gag ada orang.
Gemes banget rasanya.
Semua orang yang terjebak dalam kemacetan gara-gara demo itu kan pasti punya kepentingan masing-masing. Dan gara-gara demo itu kepentingan tersebut tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bukankah itu sama saja mendzolimi orang lain??
Bukannya aku anti dengan demo,, aku juga sering ikut demo, tapi jangan membuat kerusuhan seperti itu lah..
Senenarnya apa sih tujuan demo itu?
Mau membela rakyat?
Mau protes pada pemerintah?
Atau hanya untuk cari sensasi saja?
Baiklah, kita ambil saja perumpamaan alasan yang paling mulia yaitu membela rakyat,,tapi apakah rakyat yang katanya ingin mereka bela merasa terbela jika demonya seperti itu.
Bener-bener gemes aku rasa.. >,<
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar