-Tinta sejarah telah tertoteh!!
Mahasiswa UAD telah menoreh sejarah perubahan.
Gaungan keras dan teriakan mahasiswa akhirnya terdengan kembali.-
Tidak bisa dipungkiri, semakin waktu berjalan, setelah pasca reformasi, pergerakan mahasiswa tidak bertaring lagi. Demo-demo yang dilakukan tidak menggigit dan hanya sebatas teriakan-teriakan kosong. Mahasiswa yang katanya sebahai agent of change kini sama sekali tidak dapat membuat pemerintah takut atau membuat rakyat nyaman. Banyak masyarakat yang beranggapan demo-demo yang dilakukan mahasiswa hanya menimbulkan kemacetan dan menghambat aktifitas mereka, apalagi demo-demo yang berujung dengan kekerasan dan kericuhan. Masyarakat; sebagai objek yang mahasiswa belapun acuh, tidak merasa aspirasinya telah tersalurkan. Mahasiswa, yang katanya posisinya berada di tengan antara pemerintah dan rakyat, yang bermakna dapat menembus pemerintahan dan dekat dengan rakyat kini gagal melaksanakan fungsinya.
Karena teriakan-teriakan mahasiswa sekarang kosong, dan miskin makna. Tulisan-tulisannya pun tidak pedas. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang lupa akan tugasnya, bukan lupa, bahkan ada pula yang tidak tau. Bahwa mereka adalah Agen Perubahan Bangsa!!
Sistem pendidikan sekarang telah mencuci otak-otak mahasiswa. Merubah sudut pandang dan pola berfikir mereka. Mahasiswa sekarang telah dibentuk menjadi mahasiswa yang patuh dan jinak. Sistem pendidikan memaksa mahasiswa untuk rajin belajar dan belomba mendapatka IP yang tinggi untuk mencari pekerjaan yang layak. Tanpa memikirkan tanggung jawab sosial predikat mahasiswa, yaitu Agent of Change.
Mahasiswa di nina bobokan oleh berbagai fasilitas yang menggoda. Pola hidup hedonisme pun merebak di kalangan mahasiswa; bergosip, berbelanja, berdandan itulah yang menjadi kesibukan mahasiswa sekarang. Jarang diantara mereka yang keluar dari sistem dan memcoba melawan arus. Jargon 'Mahasiwa Anti Kemapanan' pun sudah sangat jarang di dengar.
Benar, bagaimana suara mahasiswa dapat syarat akan makna, jika mereka berada di posisi mapan?? tidak pernah merasakan realita masyarakat yang sebenarnya. Bagaimana teriakan mahasiswa bisa menggigit dan pedas jika mereka terlenakan dengan sistem dan fasilitas!!
Mahasiswa jaman sekarang sama halnya dengan mahasiswa ketika jaman Orde Baru, jauh sebelum reformasi. Seluruh Ormawa di bekukan, bahkan dikeluarkan SK yang berbunyi, "Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali." SK tersebut mengindikasikan, bahwa sebenarnya pemerintah takut kepada mahasiswa, takut jika mereka akan kuat dan dapat memberontak. Maka dibuatlah sistem yang melumpuhkan mahasiswa. Tapi mahasiswa tahun 1998-an akhirnya bersatu dan bangkit. Mereka gerah di tindas oleh sistem. Mereka telah muak melihat kebusukan pemerintah. Mereka telah lelah melaihat ketidak adilan. Dan akhirnya mahasiswa mengukir sejarah perubahan. Mereka melaksanakan fungsi mereka sebagai agent of change. Reformasi bergulir, Soeharto turun!!
Mahasiswa jaman sekarang sebenarnya sama. Sedang ditindas oleh sistem. Telah dilumpuhkan keganasannya, telah di patahkan taring-taring tajamnya. Bedanya hanya, mahasiswa tahun 1998-an mereka sangat sadar jika sedang ditindas oleh sistem. Tapi mahasiswa jaman sekarang sama sekali tidak sadar jika mereka sedang ditindas oleh sistem, karena sistem yang menindas sekarang tidak memakai kekerasan lagi. Tetapi sistem yang membuat mahasiswa mapan dan tertidur pulas dibawah jeritan-jeritan rakyat yang belum terjamah keadilan.
Dan akhirnya, pada tanggal 8 Juni 2010. Terlihat kembali, mahasiswa-mahasiswa yang mulai terbangun dari tidur panjangnya, yang mulai tersadar bahwa mereka telah dijajah dan ditindas oleh sistem. Mereka mengaung, berteriak menuntut keadilan. Teriakan yang syarat akan makana.
-Pada tanggal 8 Juni 2010, mahasiswa UAD telah menorehkan tinta Perubahan. Mereka melaksanakan fungsi mereka sebagai agent of change, walau baru sebatas menuntut keadilan untuk mahasiswa sendiri. Tapi ini sudah sebuah langkah Revolusi.
Somoga ini merupakan awal kebangkitan mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari tidur panjangnya.
Walaupun tidak dapat dipungkiri, masih banyak mahasiswa-mahasiawa yang harus disadarkan untuk kembali melaksanakan fungsinya sebagai Agen Perubahan Bangsa!!-
Hidup Mahasiswa!!
Kota Pelajar, Yogyakarta.
-Memory of 8 Juni 2010-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar