Kamis, 02 September 2010

Sebuah Puisi

Berlari..
Melompat..
Entahlah, mengapa aku menyukai berlari dan berlompat.

bukan lelah,
tapi malah membuang lelah.

tidak sakit,
tapi malah mengusir sakit.

Menantang angin..
Entah mengapa aku senang menantang angin.

mungkin hancur,
tapi tidak hancur.

mungkin terhempas,
tapi tidak teremas.

Pikiran liarku berteriak.
Dengan berlari, melompat dan menentang angin mungkin saja aku bisa terbang.

Terbang..
ya, terbang.
Menari, berputar di atas kota tuaku yang dimakan zaman.

Terbang..
ya, terbang.
Bermanja dengan cahaya rembulan cemerlang bening;
Diatas gubug tua kecil penuh harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar