Rabu, 19 September 2012
Segera Rindukan Aku Kembali
Lagi-lagi untuk kesekian kalinya El Lin melamun; menggerutui dirinya sendiri, “Kenapa aku harus ngomong kaya gitu kemarin?” dan beberapa saat kemudian kedua bibirnya mengembang; tersenyum. Kali ini sepertinya lamunannya berpindah ke saat-saat yang membahagiakan; kemudia dia berguman sendiri, “ Hm, waktu aku marah dia selalu punya cara untuk membuatku tersenyum dan merasa nyaman kembali, kenapa waktu dia marah aku gag bisa membuatnya tersenyum dan merasa nyaman kembali ya?” senyumnya berubah getir, matanya mulai berkaca-kaca. Sudah sejak pagi sebenarnya air itu ingin tumpah.
Lagi-lagi membuat orang marah, lagi-lagi mengulangi kesalahan yang sama! Begitulah manusia dengan segala kekurangannya. Tak pernah ada niatan menyakiti, toh menyakiti juga walau tanpa sadar, dan akhirnya menyesal kembali.
Hari ini El Lin dan Sun Ju sedang tak seharmonis biasanya, entah apa gerangan; baru-baru ini aku tahu ternyata El Lin lagi-lagi membuat Sun Ju agak marah karena tingkah lakunya.
Seburuk apakah tinggkah laku El Lin??
Jangan bayangkan El Lin seorang gadis yang jahat dan menyebalkan. Dia sebenarnya gadis yang baik dan berhati lembut. Tapi urusan marah itu urusan hati yang paling subjektif. Tidak bisa disamaratakan penyebabnya. Yang jelas seseorang akan marah apabila seseorang melakukan hal yang tidak ia sukai. Dan hal yang tidak disukai orang itu sangat relative bukan?
Seperti hari kemarin; tahu benar ia, Sun Junya itu paling tidak suka dibuat penasaran, dan tentu saja El Lin tidak ingin membuatnya penasaran. Tapi karna satu hal yang dia malu untuk mengatakan pada Sun Ju, akhirnya ketika Sun Ju bertanya, El Lin tidak mau mengatakannya.
Dan alhasil, seharian El Lin tidak bisa menghubungi Sun Ju.
Dan kalian jangan pula membayangkan bahwa Sun Ju adalah orang yang pemarah ataupun senang membesar-besarkan masalah. Di sungguh orang yang penyayang dan halus budinya, dia bahkan laki-laki yang cukup sabar.
Tapi seperti yang aku bilang tadi, urusan marah adalah urusan hati yang begitu relative dan subjektif. Mungkin saja banyak orang yang suka dibuat penasaran; tapi tidak dengan Sun Ju.
Padahal, El Lin hanya malu untuk mengatakan bahwa, semalaman dia membayangkan betapa indahnya ketika telah hidup bersamanya.
Dan dikala matahari mulai menggelincir dan sinarnya tak lagi membuat ubun-ubun mendidih, mulai cair pula ketegangan mereka. El Lin meminta maaf akan kesalahannya, dan Sun Ju pun berkata telah memaafkannya.
Tapi kata maaf tidak berarti amarah telah benar-benar mereda. Tetap saja Sun Ju tidak seriang dan sepenyayang biasanya. El Lin hanya mampu berdiam dan berharap semoga Sun Ju segera merindukannya kembali.
Minggu, 16 September 2012
Sakinah Bersamamu- cerita ayah dan bunda keluarga cahaya
“I pray for us, hopefully we get happy in the end- sakinah bersamamu.“ itulah lantunan do’a sederhana bunda Sinar dan ayah Hari.
Ayah dari ke empat anak-anak yang insyallah membanggakan itu bernama Matahari, atau lebih akrab di panggil Hari. Sedangkan bunda yang telah melahirkan keempat anak yang sholih-sholihah itu bernama Sinar.
Lihatlah, dari namanya saja mereka begitu serasi, Sinar dan Matahari. Matahari tidak akan ada gunanya tanpa sinarnya, dan sinar tidak akan ada tanpa matahari. Sungguh saling melengkapi dan tak terpisahkan. Semoga begitu pula dengan ayah dan bunda keluaga cahaya.
Sore itu seusai sholat magrib berjamaah bunda seperti biasa mencium tangan ayah tanda ta’zim dan ayah mencium kening bunda tanda sayang yang tiada putus-putusnya. Do’a selalu mereka lantunkan sehabis sholat, meminta dihapuskan segala dosa-dosa, dipermudah segala urusan dan dijadikan keluarga mereka sakinah, mawadah wa rahmah.
Alunan ayat suci mengalun merdu dirumah yang indah itu, bukan karena megah atau mewah, tapi karena kedamaiaan yang melingkupinya.
Rumah mereka tidak bisa dibilang besar, tapi cukup untuk hidup ayah bunda beserta keempat putra-putrinya. Di depan rumah terdapat pohon kelengkeng yang rindang dan terdapat pula kolam ikan yang cukup luas. Ada beberapa bangku kayu yang sengaja diletakkan di bawah pohon kelengkeng. Biasanya bangku itu dipakai bunda dan anak-anak bercerita disiang hari, selepas sekolah.
Didepan rumah terdapat teras yang cukup lebar, dan disana juga tersusun beberapa kursi kayu dan sebuah meja bulat yang terbuat dari kayu juga. Jika kalian masuk kedalam rumah tersebut akan terlihat banyak sekali ornamen-ornamen kayu, yang menandakan pemiliknya menyukai benda-benda yang terbuat dari kayu.
Suasana rumah jawa terasa kental, ruangan-ruangan yang terlihat longgar karena tidak terlalu banyak barang-barang yang memadatinya. Perabotan dari kayu menambah rumah terasa adem, dan iringan tembang jawa maupun alunan instrument yang kerap diputar menambah tentram orang yang berada didalamnya ataupun orang yang hanya sekedar lewat didepan rumah itu.
Adzan isya’ telah lama usai berkumandang, ayah dan bunda telah sedari tadi membereskan sarung dan mukena seusai sholat isya’ berjamaah.
Ayah menarik lembut tangan sang bunda, dan berbisik agar anak-anak tidak sampai mendengar, “Ayo manis, kita ketempat istimewa kita.” Bunda hanya tersenyum dan menurut saja ketika ayah menggandeng tangannya menuju sebuah pintu.
Udara segar berhembus menerbangkan ujung jilbab bunda, ayah segera nenutup pintu kembali dan merangkul bunda kesebuah bangku kayu yang berada dibawah pohon kelengkeng depan rumah mereka.
Mereka kini telah duduk berdampingan diatas bangku dibawah pohon klengkeng itu. Ayah melingkarkan tangan kanannya ke pinggul bunda dan mendekapnya erat. Mereke bersama-sama memandang langit yang cerah bertabur bintang dengan bulan yang sempurna bulatnya. Itulah tempat spesial mereka selama 14 tahun masa pernikahan mereka; masih mesra seperti dulu, masih sering melakukan hal-hal seperti saat mereka belia dan awal ketika jatuh cinta. Salah satunya seperti peristiwa malam ini, yang selalu mereka sempatkan berdua setiap bulannya saat tanggal 17 hijriyah; memandang bulan purnama.
Dulu waktu muda, ayah dan bunda ketika saling merindu pergi keluar dan memandang bulan, walupun mereka terpisah jarak, dengan memandang bulan yang sama jadi merasa dekat. Sejak dulu bulan selalu istimewa dan selalu punya daya tarik sendiri untuk dipandang berlama-lama.
“Alhamdulillah, Sinar bersyukur mas, bisa memandang bulan sekali lagi dengan orang yang paling Sinar cinta..” bunda membuka pembicaraan, memecah kesunyian malam. “Hmm, apa iya?” kata ayah dengan wajah sok serius. “Iya lah..” bunda menanggapi, “Manisku lebih cinta siapa, mas atau anak-anak?” lanjut ayah dengan wajah masih sok serius, “Loh, mas kok tanyanya gitu?” bunda mulai menegakkan tubuhnya, “Ya kan tinggal di jawab cintaku..” jawab ayah enteng. Bunda diam sejenak dan pura-pura berpikir keras, “Hmm, jadi begini ya ayah, mas Matahariku tercinta, Sinarmu ini mencintai Mataharinya melebihi siapapun, hari ini aku mencitaimu lebih dari kemarin mas, dan begitu seterusnya.” “Trus anak-anak??” lanjut ayah singkat, “Sinar juga mencintai anak-anak lebih daripada siapapun. Jadi cinta Sinar untuk mas dan anak-anak selalu bertambah setiap harinya.” Sebuah senyum lebar mengembang dibibir bunda. Sejurus kemudian ayah telah mencium pipi tembam bunda, sambil tertawa berkata, “Alhamdulillah, istriku memang pinter.” Tawapun pecah diantara keduanya yang masih bagaikan penganti baru itu.
“Kita tetap seperti ini ya sayang, sampai kakek nenek kelak.” Kata bunda pelan, pandangannya tidak lepas dari indahnya bulan, “Iya Insyallah cintaa.” Jawab ayah, “Aku ingin hidup sakinah bersamamu mas..” lanjut bunda dan ayahpun berkali-kali mengamininya.
Jumat, 07 September 2012
Untuk hari yang istimewa; Cerita tentang pantai itu.
Mungkin kalian heran, mengapa aku begitu suka menceritakan El Lin dan Sun Ju.
Siapakah mereka?
Tentusaja bukan orang yang penting bagi kalian, tetapi penting bagiku.
Kisah mereka dapat membuatku menari-narikan jari menulis cerita yang sekarang sedang kalian nikmati.
Kali ini aku ingin bercerita tentang pantai. Pantai adalah tempat yang mereka sukai.
Mengapa mereka suka pantai? Yah, kapan-kapan coba kutanyakan pada El Lin atau Sun Ju apa alasannya. :D
Yang jelas, banyak kenangan yang terukir dipasir-pasir itu, banyak jejak yang menepak dan tak akan hilang dihempas ombak.
Pagi itu 6 September dan pagi-pagi sebelumnya maupun sore-sore sebelumnya. Pantai selalu menjadi tempat yang indah bagi mereka, bahkan pernah pada suatu pagi ketika mereka berajan-jalan di tepi pantai dan bertandang kesebuah gubuk bekas warung yang kini tak terpakai karena pasir pantai semakin naik, Sun Ju berkata kepada El Lin, “Besok kita beli tanah di dekat sini, kemudian kita bikin rumah disebelah sana.” El Lin tersenyum dan berkata, “Kenapa pengen punya rumah di deket pantai?” “Biar kalau sayangku mau teriak-teriak gag ada yang denger.” Ujar Sun Ju berkelakar.
El Lin semakin erat merapatkan jaketnya kebadan karena pagi itu kabut belum sempurna hilang, jalan setapak di ujung pantai itu belum jelas terlihat karenanya. Tangan kirinya menyangking sandal japit agar kakinya sempurna merasakan basah dan lembutnya pasir pagi, dan itu membuat kakinya merasa nyaman.
Sun Ju asyik mengambil gambar laut, pohon-pohon yang basah, gubug-gubug yang atapnya dipenuhi dedaunan dan tak lupa dia menangambil gambar kekasih tercintanya. Sun Ju bagaikan fotogramer handal memainkan kamere poketnya mencari-cari posisi yang tepat. Dan kemudian cepret, satu senyuman terekam dilayar bening kamera tersebut.
Jika kalian berada disana dan menyaksikan aura yang mengilingi mereka, kalian dengan mudah akan segera tau bahwa aura itu disebut dengan cinta.
Kerena memang pagi itu, pagi yang istimewa untuk mereka. Hari dimana janji-janji masa depan dan harapan-harapan hidup yang indah memeluk erat.
Dan untuk kesekian kalinya matahari itu menjadi saksinya, dan untuk kesekian kalinya sinar lembut yang keluar darinya menjadi saksinya dan untuk kesekian kalinya langit yang luas itu menjadi saksinya, dan untuk kesekian kalinya laut yang biru itu menjadi saksinya dan untuk kesekian kalinya ombak-ombak yang bersahaja itu menjadi saksinya. Dan untuk kesekian kalinya pasir-pasir itu dipenuhi jejak-jejak kebahagiaan mereka yang ombakpun sungguh bersahabat tak ingin menghapusnya sampai kapanpun jua.
Dan untuk yang pertama, hari istimewa itu terulang.
Semoga hari-hari berikutnya akan sama istimewanya dengan pagi itu.^^
Minggu, 03 Juni 2012
Jangan Membuatku Khawatir

Sore itu El Lin menyambut perahu yang merapat ke pantai dengan isak tangis.
Sudah dua hari Sun Ju melaut dan El Lin belum dapat kabar tentang keadaan Sun Ju.
Bagaimana jika terjadi sesuatu dalam perjalanan?
Bagaimana jika perahunya terkena badai?
Bagaimana kalau Sun Ju terseret ombak?
Dan bagaimana-bagaimana lainnya yang membuat El Lin tak enak makan tak enak tidur.
Matahari sore itu begitu indah, merah saga menawan mata.
Suara ombak pantai yang menyentuh kayu-kayu perahu kecil yang merapat itu terdengar diantara kesunyian.
Sun Ju berdiri di ujung pantai sana turun dari perahunya dan melambaikan tangan.
Senyumnya merekah melihat El Lin menyambutnya.
El Lin tetap saja terdiam dan air matanya semakin mengalir.
Senyum di wajah teduh Sun Ju meredup. Perlahan dia menghampiri El Lin yang masih saja menangis.
“Ada apa?” kata Sun Ju pelan kepada El Lin yang kini tepat berada di depannya.
“Apakah kau baik-baik saja?” kata El Lin masih terisak,
“Alhamdulillah.” Jawab Sun Ju singkat.
El Lin tambah terisak, Sun Ju pun jadi bingung sebenarnya apa yang terjadi,
“Loh, kenapa?? Aku baik-baik saja kok.” Kata Sun Ju lagi.
“Aku khawatir, kenapa selama berlayar tidak memberikan kabar?” kata El Lin cemberut sambil menghapus air matanya.
“Maaf, peralatan tidak memungkinkan. ^_^”
“Hmm.. yawda..”
“Maaf, jangan marah lah.”
“Aku gak marah, tapi khawatir.”
“Iyaa, maaf..”
“Besok lagi jangan membuat orang khawatir ya?^^
“Iya sayang, nah gitu dong menyambut kekasih pulang melaut dengan senyuman manis.^_^”
*kekhawatiran yang hadir karena cinta yang ada dalam hati itu begitu menyiksa; terbayang untuk kehilangan orang yang dicinta itu begitu menakutkan. Maka dari itu jangan membuat orang yang kau cintai dan mencintaimu khawatir.^^

Selasa, 29 Mei 2012
Tentang Sepuluh Pejuang (PPL EFC)
Ini sebuah kisah tentang 10 pejuang.
Yah, walaupun dari kesepuluh orang itu hanya aku yang menyebutnya demikian. :D
Kali ini adalah kisahku dengan kesembilan orang teman PPL EFC ku.

Seperti biasa, selalu sayang jika sebuah cerita tidak diabadikan walaupun hanya dalam sebuah coretan kecil.
dan sebelum kami penarika PPL, yah Walaupun kelompok lain sudah pada ditarik dan kelompok kami belum ditarik gag papa. Mumpung belum ditarik, aku ingin bercerita sedikit tentang teman-teman PPL EFC ku ini.
Kami bersepuluh disatukan untuk praktik mengajar di SD Muhammadiyah Bodon.

Awalnya ketika penerjunan di SD ini kita sudah merasa agak gimana gitu, merasa sepertinya ini akan menjadi praktik mengajar yang cukup berat. Bagaimana tidak; SD yang kita tempati ini termasuk SD favorit, dan setelah ngobrol dengan guru pamong dan kepala sekolah tampaknya peraturan disini sangat ketat dan disiplin. Kami yang baru saja akan bertempur sudah kehilangan nyali. :D
Mau tak mau kita harus menjalankannya, toh baru kelihatannya; kan belum tahu bagaimana sebenarnya.
Akhirnya tiba lah saat-saat dimana kita mulai untuk belajar mengajar di SD ini.
Dan Subhanallah, walupun memang seperti dugaan kami, etos kerja guru dan karyawan disini sangat bagus, guru-guru disini sangat disiplin dan pas kebetulan banyak kegiatan yang diakan disekolah itu karena bertepatan dengan milad SD tersebut yg ke 88 th, sudah cukup tua juga ya.
Akhirnya kami juga sedikit banyak harus ikut disiplin dan membantu kegiatan disana.
Tapi dengan begitu akhirnya banyak sekali hal yang dapat kita ambil pelajarnnya disamping praktik mengajar disana.
Anak-anak dan guru-guru disana juga sangat ramah-ramah terhadap kami. Begitu menyenangkan.
Nah, ini dia basecamp kita,, yaitu perpustakaan.. :D

Dan inilah deretan kelas-kelas dimana kita mengajar..^^

Dalam sebuah kebersamaan pastilah ada hal-hal yang kadang tidak menyenangkan terjadi; baik itu antar teman maupun antara kita dan sekolah.
Mungkin sekolah minta kita untuk ini, tapi kita berpikiran kenapa harus begitu dan lain sebagainya.
Walau bagamanapun keadaannya, kita tetap harus pintar untuk bersyukur dan mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi.
Semoga teman-temanku yang sempat membaca tulisanku ini mengenang bahwa kita pernah tertawa dan cemberut bersama ketika praktikum. Pernah mengeluh dan saling menguatkan.
Terimakasih untuk kerjasama kalian selama 3 bulan ini.
Terimakasihhhhh banyak juga untuk ms Wulan dan ms Nyimas yang telah banyak membimbing kami.^^
Maaf jika kadang kami membuat kesal ms berdua.^^

Yah, walaupun dari kesepuluh orang itu hanya aku yang menyebutnya demikian. :D
Kali ini adalah kisahku dengan kesembilan orang teman PPL EFC ku.

Seperti biasa, selalu sayang jika sebuah cerita tidak diabadikan walaupun hanya dalam sebuah coretan kecil.
dan sebelum kami penarika PPL, yah Walaupun kelompok lain sudah pada ditarik dan kelompok kami belum ditarik gag papa. Mumpung belum ditarik, aku ingin bercerita sedikit tentang teman-teman PPL EFC ku ini.
Kami bersepuluh disatukan untuk praktik mengajar di SD Muhammadiyah Bodon.
Awalnya ketika penerjunan di SD ini kita sudah merasa agak gimana gitu, merasa sepertinya ini akan menjadi praktik mengajar yang cukup berat. Bagaimana tidak; SD yang kita tempati ini termasuk SD favorit, dan setelah ngobrol dengan guru pamong dan kepala sekolah tampaknya peraturan disini sangat ketat dan disiplin. Kami yang baru saja akan bertempur sudah kehilangan nyali. :D
Mau tak mau kita harus menjalankannya, toh baru kelihatannya; kan belum tahu bagaimana sebenarnya.
Akhirnya tiba lah saat-saat dimana kita mulai untuk belajar mengajar di SD ini.
Dan Subhanallah, walupun memang seperti dugaan kami, etos kerja guru dan karyawan disini sangat bagus, guru-guru disini sangat disiplin dan pas kebetulan banyak kegiatan yang diakan disekolah itu karena bertepatan dengan milad SD tersebut yg ke 88 th, sudah cukup tua juga ya.
Akhirnya kami juga sedikit banyak harus ikut disiplin dan membantu kegiatan disana.
Tapi dengan begitu akhirnya banyak sekali hal yang dapat kita ambil pelajarnnya disamping praktik mengajar disana.
Anak-anak dan guru-guru disana juga sangat ramah-ramah terhadap kami. Begitu menyenangkan.
Nah, ini dia basecamp kita,, yaitu perpustakaan.. :D
Dan inilah deretan kelas-kelas dimana kita mengajar..^^
Dalam sebuah kebersamaan pastilah ada hal-hal yang kadang tidak menyenangkan terjadi; baik itu antar teman maupun antara kita dan sekolah.
Mungkin sekolah minta kita untuk ini, tapi kita berpikiran kenapa harus begitu dan lain sebagainya.
Walau bagamanapun keadaannya, kita tetap harus pintar untuk bersyukur dan mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi.
Semoga teman-temanku yang sempat membaca tulisanku ini mengenang bahwa kita pernah tertawa dan cemberut bersama ketika praktikum. Pernah mengeluh dan saling menguatkan.
Terimakasih untuk kerjasama kalian selama 3 bulan ini.
Terimakasihhhhh banyak juga untuk ms Wulan dan ms Nyimas yang telah banyak membimbing kami.^^
Maaf jika kadang kami membuat kesal ms berdua.^^
Kamis, 10 Mei 2012
Perkenalan dengan Keluarga Cahaya
Ini adalah sebuah kisah tentang sebuah keluarga bahagia, bukan keluarga cemara namanya namun keluarga cahaya.
Mengapa dinamakan keluarga cahaya?
Hmm, suatu hari nanti mungkin akan aku ceritakan apa penyebabnya.
Keluarga cahaya bukanlah keluarga kecil bahagia sejahtera; namun ini adalah keluarga besar sakinah mawadah wa rahmah.^^
Ini adalah cerita tentang sepasang insan yang memiliki empat orang anak yang biasa memanggil bapak ibunya dengan sebutan Ayah dan Bunda.
Anak pertama mereka diberi nama Yudhistira, nama lengkapnya akan kuberi tahu lain waktu saja; si anak sulung ini akrab di panggil Yudhis. Dia adalah seorang anak yang tampan dan pintar.
Anak kedua mereka adalah seorang perempuan yang diberi nama Gendhis; dan sama seperti namanya gadis ini begitu manis dan lembut perangainya.
Anak ketiga sorang perempuan pula, yang diberi nama Cahya Wulan. Gadis yang biasa dipanggil Wulan ini memiliki paras yang ayu seindah namanya. Akan tetapi dia agak berbeda dengan kakak perempuannya – Gendhis- Wulan ini anaknya usil, cerewet dan agak sedikit manja.
Dan anak keempat adalah seorang laki-laki yang diberi nama Wisanggeni. Kata orang anak terakhir memang kadang anak yang paling berbeda dibanding saudara-saudaranya yang lain. Seperti itulah anak yang akrab dipanggil dengan Wisang ini memang anak yang istimewa, seistimewa namanya.
Itulah perkenalan singkat dengan keluarga cahaya,setelah ini akan ada banyak kisah-kisah menarik yang akan kita jumpai dalam keluarga ini.^^
I Love Them So Much..^^
I love them so much..^^
Mereka adalah anak-anak kelas 3C yang selama praktikum ini aku ajar.
Mereka adalah anak-anak yang pintar dan aktifnya sungguh luar biasa.
dan inilah kelas 3C yang luar biasa..
Betapa luarbiasanya menjadi guru SD. Harus kreatif dan memiliki tenaga ekstra.
Bagaimana tidak, jika tidak memiliki suara yang keras, sudah habislah kau, karna suaramu akan tertelan oleh kerasnya teriakan anak-anak. :D
Bayangkan saja aku mengajar setiap hari Kamis jam 7 pagi. Dan tentu saja sebelum jam 7 aku sudah harus berada di kelas.
Dan jujur, perlu perjuangan keras untuk mempersiapkan diri mengajar pada jam 7 pagi. :D
Setiap hari Rabu dan Kamis pagi kerjaanya adalah mempersiapkan materi dan media ajar, ngeprint RPP dan work sheet.
Dan oleh-oleh setiap aku keluar dari kelas adalah rasa haus yang sangat, lapar yang luar biasa dan tenggorokan yang serak. :D
Tapi disamping itu ada juga rasa kepuasaan dan kebahagiaan karna bertemu dengan anak-anak yang luar biasa seperti mereka.^^
Setiap minggunya selalu berpikir besok metode apa lagi ya yang mau aku pake biar anak-anak tertarik?
Dak itulah yang kadang membuatku pusing. Karna dasarnya aku gag kreatif.. :D
Hmm, walaubagaimanapun mereka adalah anak-anak yang manis dan sopan.
selalu menyapa ketika bertemu,selalu ijin ketika akan minum atau keluar kelas, selalu salim ketika pulang, nice..^^
dan lihatlah betapa unyu nya mereka.. :D
And I love them so much..^^
Minggu, 01 April 2012
Badai Bulan Delapan Datang
Kisah ini tentang El Lin lagi, bersama Sun Ju nya.
Pernah aku bercerita tentang badai bulan delapan yang sempat dihawatirkan oleh El Lin, dan ternyata badai itu tak ada.
Belum lama ini El Lin sempat bercerita bahwa dia harus pergi berlayar untuk mengerjakan beberapa tugas; tak lama katanya.
Sebelum pergi berlayar banyak sekali pesan yang Sun Ju sampaikan pada El Lin, hati-hati disana, jaga diri, jangan pergi sendiri, jangan pergi tanpa ijin dan lain sebagainya.
El Lin hanya tersenyum dan mengatakan “Iyaa.” Tapi sungguh El Lin selalu mengingat nasehat yang Sun Ju katakan padanya.
Pada malam menjelang purnama itu El Lin berangkat berlayar.
Semua bejalan lancar, cuaca terlihat cerah, angin pun sepertinya bersahabat, ombak memukul perahu dengan anggunnya.
Ditengah pelayaran menuntaskan tugasnya, tak tau apa penyebabnya, cuaca berubah memburuk, langit menggelap, bintang tak tampak bulan pun ikut tenggelam. Ombak mulai tak bersahabat, membumbung tinggi menghantam kencang perahu yang El Lin tumpangi. El Lin tetap berusaha untuk tenang dan mengencangkan pegangannya, berharap cuaca akan segera berubah. Benar ternyata, cuaca pun segera berubah; tapi bukan berubah membaik bahkan lebih buruk dari sebelumnya.
Hujan deras disertai guntur menggelegar memekakan telinga, layar terkoyak, angin mengamuk.
Mulai gentar hati El Lin dibuatnya, “Badai bulan delapan datang.” Gumannya dengan tangan agak gemetar.
Sekuat tenaga dia menarik layarnya, sekuat tenaga dia mengatur kemudi perahunya, sekuat tenaga dia melindungi dirinya.
Sun Ju yang mendengar kabar datangnya badai bulan delapan mulai resah.
Terbersit ketakutan jika El Lin tak dapat bertahan.
Laut tidak akan selamanya tenang; tapi tidak akan lama pula dalam keganasan.
Badai datang dan pasti akan berlalu.
Hanya butuh keteguhan dan keyakinan untuk melewatinya.
Perpaduan dua ‘sinar’ itu pasti akan selalu teguh, dan selau kuat untuk menyinari hati-hati yang beku.
Dan badai pun berlalu, cahaya mereka, nur itu, srengege itu.
Kembali bersatu bersinar terangi hati-hati yang beku, sehabis hujan dalam badai bulan delapan.
Ketika perahu El Lin kembali menepi, dia melihat Sun Ju telah menanti di pantai itu, dengan senyum indahnya dan dengan tatapan yang begitu En Lin suka.
Sun Ju tersenyum dan berkata, “Sebesar dan sekuat apapun badai yang akan menghadang kita di depan nanti, kita harus tetap bertahan. Dan kita pasti akan bisa melewatinya.”
Jumat, 30 Maret 2012
Demo Apa-apan itu?!
Tg 29 Maret sekitar ja 12.30 aku terjebak dikemacetan jalan. Dan betapa gerammya aku..
Demo apa-apaan itu,, demo kok mendzolimi banyak orang.
Isu kenaikan BBM pada awal bulan April memang sedang gencar di perbincangkan pada saat ini, perbincangan tersebut dapat di dengar di kampus-kampus, dikantor-kantor,di pasar-pasar, diwarung-warung, diangkringan, bahkan didapur.
Pada massa serba sulit begini, uang susah dicari dan barang-barang kebutuhan semangkin meningkat, memang banyak yang menyayangkan keputusan kenaikan BBM.
Banyak diskusi-diskusi yang digelar dimana-mana membicarakan tentang hal tersebut. Bahkan tidak jarang demo terjadi dimana-mana. Akhir-akhir ini hampir setiap hari aku melihat demo. Entah itu dari mahasiswa, masyarakat dan aliansi-aliansi lain yang tidak aku kenal. Dan yang terakhir saya lihat adalah pada siang ini.
Tentu saja pada akhirnya yang banyak dikritik adalah pemerintah yang ingin menaikkan BBM. Banyak yang berpendapat ‘apa sih kerjaan pemerintah?’ ‘kemana sih larinya uang rakyat?’ ‘apa pemerintah tidak ada pekerjaan lain selain menaikkan BBM terus-terusan’ dan banyak lagi cletukan semacamnya.
Malah kemari saat saya kuliah ada seorang dosen saya yang mengatakan bahwa penaikan BBM hanya akal-akalan pemerintah saja. Sekarang dinaikkan, biar rakyat kesusahan. Nanti pas masa-masa deket pemilu dikasih deh bantuan ala kadarnya. Pasti rakyat sudah sangat berterimakasih dan akhirnya milih orang tersebut jadi presiden.
Yah, wa’alahu ‘alam apa sebenarnya yang menjadi alasan pemerintah menaikkan BBM, mungkin saja apa yang banyak orang prasangkakan itu benar adanya, tapi mungkin saja semua itu tidak benar.
Nah, aku menulis ini critanya bukan mau membahas masalah kenaikan BBM, tapi karna aku kesel banget dengan para pendemo yang aku lihat siang ini.
Demo apa-apan itu, mendzoimi banyak orang.
Demo yang diadakan di 0 km itu benar-benar membuat semua orang sebal, termasuk aku.
Kenapa aku sebal dengan demo itu?
Karna mereka memenuhi dan memblokir perempatan 0 km, sehingga semua kendaraan dari ke 4 arah terjebak dan tidak bisa melaju.
Akhirnya yang terjadi adalah kemacetan yang luar biasa panjang.
Dan yang paling kasian lagi adalah para pengendara motor dan mobil dari arah jalan malioboro yang pasrah tidak berdaya karena jalan itu satu arah, otomatis tidak dapat putarbalik. Dan saya adalah salah satu korbannya.
Ya, demo itu memang sah-sah saja, tapi mbok ya jangan mengganggu seperti itu, orang perempatan seluas itu mbok ya demonya merapat saja biar kedaraan bisa tetap lewat, yang demo juga Cuma berapa orang kok ya mbokir jalan buat lingkaran sampe semua kendaraan dari arah manapun gag bisa lewat,, padahal ditengah-tengah lingkaran itu longgar dan gag ada orang.
Gemes banget rasanya.
Semua orang yang terjebak dalam kemacetan gara-gara demo itu kan pasti punya kepentingan masing-masing. Dan gara-gara demo itu kepentingan tersebut tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bukankah itu sama saja mendzolimi orang lain??
Bukannya aku anti dengan demo,, aku juga sering ikut demo, tapi jangan membuat kerusuhan seperti itu lah..
Senenarnya apa sih tujuan demo itu?
Mau membela rakyat?
Mau protes pada pemerintah?
Atau hanya untuk cari sensasi saja?
Baiklah, kita ambil saja perumpamaan alasan yang paling mulia yaitu membela rakyat,,tapi apakah rakyat yang katanya ingin mereka bela merasa terbela jika demonya seperti itu.
Bener-bener gemes aku rasa.. >,<
Jumat, 23 Maret 2012
KKN ( Kisah Kasih Nyata)
Banyak orang yang memlesetkan singgkatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan singkatan Kisah Kasih Nyata.
Dan ternyata memang benar dalam Kuliah Kerja Nyata kami terdapat Kisah Kasih Nyata.
Kisah Kasih antara 9 orang yang belum saling mengenal sebelumnya dan disatukan dalam sebuah rumah disebuah dusun yang dikelilingi hutan selama satu bulan lamanya dan seiring dengan berjalannya waktu terciptalah kisah kasih tersebut yang menjadikan kami tak hanya sekumpulan orang asing, tak hanya sekumpulan orang yang saling mengenal, tak hanya sekumpulan teman tapi lebih dari itu. Kebersamaan kami itu menjadikan kami sebagai sebuah keluarga.^^
Dan inilah Kisah Kasih Nyata keluargan kami.. :D
Disela-sela kesibukan KKN kami, kami sering ngobrol dan bercanda. Dan salah satu candaan yang begitu unuiknya yang entahlah berawal dari mana kenapa bisa tercipta sebutan-sebutan aneh seperti itu. Tapi candaan itulah yang sering membuat kami tertawa terpingkal-pingkal dan menjadi kenangan yang indah sekarang.^^
Jadi dalam keluarga KKN Klayar kami merupakan sebuah keluarga besar yang terdiri dari:
Inilah sang tokoh utamanya, yaitu dedek Anu.. dedek Anu ini adalah anak jimpit dari mami Ana.
ini dia dedek Anu yang supeeeeerrr nggemesin...
Dedek Anu ini anak yang luar biasa cerdas dan lucunya sampai-sampai saking cerdasnya membuat orang mengelus dada dan ingin menjitak kepalanya. :p
Mami Ana adalah seorang mami yang sayang kepada anaknya, sampai-sampai dia begitu lansing karena jarang makan. :P
Tiap hari mami Ana makan bubur dan sereal juga minum susu sedangkan dedek Anu malah makan nasi dan minum kopi. :D
Ketika dedek Anu ditanyain, “Dedek Anu di ajarin apa sama mami?”
Dedek Anu menjawab, “ Diajarin nyanyi sama genit.” “Diajarin nyanyi apa dedek?” dedek Anu pun bernyanyi dengan suaranya yang luar biasa Indah “Kuhamil duluan sudah tiga bulan..” Astagfirullah..
tawapun pecah melihat anak kuliahan semester akhir bertingkan seperti anak TK dan itu sungguh-sungguh lucu. Sayangnya gag di video. :D
Dan seketika itu juga mami Ana melotot kepada anak jimpitnya yang telah menurunkan pamornya. :D
Ini dia mami Ana...
Dedek Anu punya papi yang tidak sayang kepadanya, yaitu papi Gans yang suka menganiaya dan nyuekin dedek Anu, tapi kadang-kadang papi Gans juga baik hati ngajarin dedek Anu nyanyi.
Ketika dedek Anu ditanya, “Dedek Anu diajirin apa sama papi Gans?”
Jawabnya, “Di ajarin minum kopi samu fhuuh (merokok).” Mengatakan itu dengan nada yang sangat lucu dan bibir manyun :D (silahkan bayangkan sendiri. Hahah)
Ni papi Gans...
Papi Gans adalah orang yang cool, istrinya sendiri (istri pura-pura) yaitu mami Ana aja sering di cuekin, padahal mami Ana sudah berupaya sekuat tenaga untuk baik sama papi Gans sampai pagi-pagi mau buatin kopi. :D
Mami Ana jadi sering ngambek sama papi Gans yang sering nyuekin dia (pura-puranya).
Ketika ditanya, “Kok mami marah sama papi?”
Mami Ana menjawab, “Papi Gans jahat, gag pernah baik sama aku, sukanya lirik-lirik cewek lain. “ :D
Usut punya usut ternyata papi Gans lirik-lirik wanita lain. :p yaitu seorang gadis ayu, lembut dan rajinnya gag ketulungan yaitu (……) gag usah di publis ntar ada yang protes. :D
Dedek Anu punya temen yaitu Dedek Na, mereka sama-sama teman di play group (critanya) Dedek Na ini adalah anak pungut ku. :D mereka ini mengaku sebagai anak autis yang punya kebiasaan yang luar biasa di banding anak-anak yang lain.
Ini dek Na
Dedek Na kecil-kecil tapi udah punya yayank, yaitu si Vika (temen dedek Anu) yang sering di sebut Ayankna dedek Na. Laki-laki ini sangat anteng dan pendiam. Tapi jangan salah walaupun diam-diam tapi menghanyutkan, buktinya ada yang terhanyut juga.. :D
Ini lah si Vika.. :D
Dedek Anu memanggil ku Ante Nungki dan critnya ni aku punya adek perempuan yang sering di panggil Ante Wins sama dedek Anu. Ada satu tante lagi yaitu Ante Hana yang sering di panggil Ante Empong sama dedek Anu.
Ketika Ante Wins Tanya, “Dedek Anu dajarin apa sama Ante Nungki?”
Dedek menjawab, “Diajarin bahasa Inggris.”
“Gimana ngajarinnya dek.” Lanjut Ante Wins.
“Enough. Enough gitu ngajarinnya..” kata dek Anu bangga.
“Emang Enough artinya apa dek?” Tanya Ante Wins
“Lagi, lagi, lagi..”
Langgsung aku melotot mendengar dedek Anu mengatakan itu..
“Astagfirullah, itu tidak benar kawan-kawan..” kataku membela diri.
it's me...
Ketika aku tanya, “Dedek diajarin apa sama Ante Wins?”
Dek Anu menjawab, “Diajarin ngaji..^^”
“Wah Subhanallah ya, Ante Wins ngajari dedek Anu ngaji.” Batinku ada juga yang ngajarin hal yang bener ke anak autis ini. :D
Dan ketika kutanya lagi untuk memastikan, “Dedek Anu klo huruf yang kayak angka satu itu apa namanya.” Spontan dedek Anu menjawab, “Sya.”
“Hah? Trus klo yang kayak kapal ada titik satu diatasnya namanya apa?”
Dedek Anu manjawab, “Kho”
“Hahahha,, Astagfirullah, Ante Wins ternyata begini cara ngajarin dedek Anu ngaji ya?”
“Enggak.” Kata Ante Wins sambil melotot tidak percanya dengan jawaban dedek Anu,,
inilah ante Wins
“Kalau Ante Empong ngajari apa dedek?” tanyaku ke dedek Anu dan dedek Na, mereka kompak menjawab dengan bangganya, “Kita ini anak autis!!”
“Aku gag mau dipanggil Ante Empooong!!” teriak Hana
Ini ante Hana..
Dan satu lagi yaitu Rizal yang sering dipanggil mamas Ijal sama dedek Anu yang critanya suka nggenitin dan di genitin dedek Anu. :D
Ini Rizal...
Pada suatu hari dedek Anu bercerita,, “Mamas Rizal genit, sukanya ngedip-ngedipin mata dedek ke dedek, ting.ting, trus habis dikedipin sama mamas Ijal dedek Anu jadi gendut.”
Rizal pun berkata, “Enak aja,, aku yang takut sama kamu.”
“Tobat punya anak kayak gini.” Kataku sambil tertawa.
Tawapun pecah dirumah itu..
Itu semua hanyalah candaan yang tercipta disela-sela kesibukan kami. Yang tak terasa dapat mengeratkan kami.^^
Dan ternyata memang benar dalam Kuliah Kerja Nyata kami terdapat Kisah Kasih Nyata.
Kisah Kasih antara 9 orang yang belum saling mengenal sebelumnya dan disatukan dalam sebuah rumah disebuah dusun yang dikelilingi hutan selama satu bulan lamanya dan seiring dengan berjalannya waktu terciptalah kisah kasih tersebut yang menjadikan kami tak hanya sekumpulan orang asing, tak hanya sekumpulan orang yang saling mengenal, tak hanya sekumpulan teman tapi lebih dari itu. Kebersamaan kami itu menjadikan kami sebagai sebuah keluarga.^^
Dan inilah Kisah Kasih Nyata keluargan kami.. :D
Disela-sela kesibukan KKN kami, kami sering ngobrol dan bercanda. Dan salah satu candaan yang begitu unuiknya yang entahlah berawal dari mana kenapa bisa tercipta sebutan-sebutan aneh seperti itu. Tapi candaan itulah yang sering membuat kami tertawa terpingkal-pingkal dan menjadi kenangan yang indah sekarang.^^
Jadi dalam keluarga KKN Klayar kami merupakan sebuah keluarga besar yang terdiri dari:
Inilah sang tokoh utamanya, yaitu dedek Anu.. dedek Anu ini adalah anak jimpit dari mami Ana.
ini dia dedek Anu yang supeeeeerrr nggemesin...
Dedek Anu ini anak yang luar biasa cerdas dan lucunya sampai-sampai saking cerdasnya membuat orang mengelus dada dan ingin menjitak kepalanya. :p
Mami Ana adalah seorang mami yang sayang kepada anaknya, sampai-sampai dia begitu lansing karena jarang makan. :P
Tiap hari mami Ana makan bubur dan sereal juga minum susu sedangkan dedek Anu malah makan nasi dan minum kopi. :D
Ketika dedek Anu ditanyain, “Dedek Anu di ajarin apa sama mami?”
Dedek Anu menjawab, “ Diajarin nyanyi sama genit.” “Diajarin nyanyi apa dedek?” dedek Anu pun bernyanyi dengan suaranya yang luar biasa Indah “Kuhamil duluan sudah tiga bulan..” Astagfirullah..
tawapun pecah melihat anak kuliahan semester akhir bertingkan seperti anak TK dan itu sungguh-sungguh lucu. Sayangnya gag di video. :D
Dan seketika itu juga mami Ana melotot kepada anak jimpitnya yang telah menurunkan pamornya. :D
Ini dia mami Ana...
Dedek Anu punya papi yang tidak sayang kepadanya, yaitu papi Gans yang suka menganiaya dan nyuekin dedek Anu, tapi kadang-kadang papi Gans juga baik hati ngajarin dedek Anu nyanyi.
Ketika dedek Anu ditanya, “Dedek Anu diajirin apa sama papi Gans?”
Jawabnya, “Di ajarin minum kopi samu fhuuh (merokok).” Mengatakan itu dengan nada yang sangat lucu dan bibir manyun :D (silahkan bayangkan sendiri. Hahah)
Ni papi Gans...
Papi Gans adalah orang yang cool, istrinya sendiri (istri pura-pura) yaitu mami Ana aja sering di cuekin, padahal mami Ana sudah berupaya sekuat tenaga untuk baik sama papi Gans sampai pagi-pagi mau buatin kopi. :D
Mami Ana jadi sering ngambek sama papi Gans yang sering nyuekin dia (pura-puranya).
Ketika ditanya, “Kok mami marah sama papi?”
Mami Ana menjawab, “Papi Gans jahat, gag pernah baik sama aku, sukanya lirik-lirik cewek lain. “ :D
Usut punya usut ternyata papi Gans lirik-lirik wanita lain. :p yaitu seorang gadis ayu, lembut dan rajinnya gag ketulungan yaitu (……) gag usah di publis ntar ada yang protes. :D
Dedek Anu punya temen yaitu Dedek Na, mereka sama-sama teman di play group (critanya) Dedek Na ini adalah anak pungut ku. :D mereka ini mengaku sebagai anak autis yang punya kebiasaan yang luar biasa di banding anak-anak yang lain.
Ini dek Na
Dedek Na kecil-kecil tapi udah punya yayank, yaitu si Vika (temen dedek Anu) yang sering di sebut Ayankna dedek Na. Laki-laki ini sangat anteng dan pendiam. Tapi jangan salah walaupun diam-diam tapi menghanyutkan, buktinya ada yang terhanyut juga.. :D
Ini lah si Vika.. :D
Dedek Anu memanggil ku Ante Nungki dan critnya ni aku punya adek perempuan yang sering di panggil Ante Wins sama dedek Anu. Ada satu tante lagi yaitu Ante Hana yang sering di panggil Ante Empong sama dedek Anu.
Ketika Ante Wins Tanya, “Dedek Anu dajarin apa sama Ante Nungki?”
Dedek menjawab, “Diajarin bahasa Inggris.”
“Gimana ngajarinnya dek.” Lanjut Ante Wins.
“Enough. Enough gitu ngajarinnya..” kata dek Anu bangga.
“Emang Enough artinya apa dek?” Tanya Ante Wins
“Lagi, lagi, lagi..”
Langgsung aku melotot mendengar dedek Anu mengatakan itu..
“Astagfirullah, itu tidak benar kawan-kawan..” kataku membela diri.
it's me...
Ketika aku tanya, “Dedek diajarin apa sama Ante Wins?”
Dek Anu menjawab, “Diajarin ngaji..^^”
“Wah Subhanallah ya, Ante Wins ngajari dedek Anu ngaji.” Batinku ada juga yang ngajarin hal yang bener ke anak autis ini. :D
Dan ketika kutanya lagi untuk memastikan, “Dedek Anu klo huruf yang kayak angka satu itu apa namanya.” Spontan dedek Anu menjawab, “Sya.”
“Hah? Trus klo yang kayak kapal ada titik satu diatasnya namanya apa?”
Dedek Anu manjawab, “Kho”
“Hahahha,, Astagfirullah, Ante Wins ternyata begini cara ngajarin dedek Anu ngaji ya?”
“Enggak.” Kata Ante Wins sambil melotot tidak percanya dengan jawaban dedek Anu,,
inilah ante Wins
“Kalau Ante Empong ngajari apa dedek?” tanyaku ke dedek Anu dan dedek Na, mereka kompak menjawab dengan bangganya, “Kita ini anak autis!!”
“Aku gag mau dipanggil Ante Empooong!!” teriak Hana
Ini ante Hana..
Dan satu lagi yaitu Rizal yang sering dipanggil mamas Ijal sama dedek Anu yang critanya suka nggenitin dan di genitin dedek Anu. :D
Ini Rizal...
Pada suatu hari dedek Anu bercerita,, “Mamas Rizal genit, sukanya ngedip-ngedipin mata dedek ke dedek, ting.ting, trus habis dikedipin sama mamas Ijal dedek Anu jadi gendut.”
Rizal pun berkata, “Enak aja,, aku yang takut sama kamu.”
“Tobat punya anak kayak gini.” Kataku sambil tertawa.
Tawapun pecah dirumah itu..
Itu semua hanyalah candaan yang tercipta disela-sela kesibukan kami. Yang tak terasa dapat mengeratkan kami.^^
Kamis, 22 Maret 2012
KKN Klayar Ceria^^
Kuliah Kerja Nyata atau sering disingkat KKN telah berlalu, tapi hangatnya masi terkenang saja hingga kini.
Satu bulan yang sungguh terasa panjang bagiku menorehkan banyak cerita yang sayang jika tidak diabadikan tanpa ada sedikitpun tulisan.
Klayar adalah nama dusun yang yang teletak disebuah wilayah yang dinamakan Gunung Kidul. Pertama kali kami observasi kesana, kesan pertama adalah Subhanallah,, subhanallah dengan pemandangannya yang indah, subhanallah dengan jalannya yang bergitu luar biasa dan subhanallah dengan letak geografis dusun tersebut, yang jarak antar RT terpisah hutan. :D
Setalah perjalanan panjang sampailah kita di rumah pak dukuh ,, karena beliau tinggal di RT 6 dan kediamannya kurang strategis digunakan sebagai posko, akhirnya kita ditempatkan dirumah pak Herman (Ketua RT 3)
Dan dirumah inilah segala kenangan suka dan duka dalam KKN tercipta….
Kami bersembilan yang bagaikan para pejuang 9 Matahari ini terdiri dari 6 perempuan dan 3 orang laki-laki, kami tinggal dirumah yang sangat nyaman dan begitu hangat. Bapak, Ibu dan dek Andi sangat ramah dan terbuka dengan kedatangan kami.
Kami 6 orang perempuan ini tinggal dalam 1 kamar, yang setiap tidur rolling tempat kecuali mb Wiwin yang suka banget tidur di pojokan. :D
Dan 3 orang laki-laki tidur di 2 kasur yang sudah bapak sediakan di rungan depan.
Banyak sekali kegiatan yang kami adakan di tempat ini, ada bimbel, pelatihan kerajinan-kerajinan, penyuluhan, lomba-lomba, TPA, pembinaan pemuda dusun, pengajian ibu-ibu, lomba masak, plangisasi, pendataan penduduk, outbound dan masih banyak lagi.
Adek-adek yang begitu bersemangat dan tak kenal lelah,, dengan senyum tawa dan kenakalan khas anak-anak selalu menghibur kami. Warga yang ramah dan suasana dusun yang begitu asri dan adem membuat kami nyaman tinggal disana.
Disela-sela kesibukan kami ada banyak pula hal-hal yang kami lakukan bersama-sama. Seperti makan bareng, gitaran nyanyi berbagai lagu, main badminton, atau hanya sekedar ngobrol ini dan itu.
It’s so sweet to be remembered now..^^
Satu bulan tinggal bersama orang-orang yang belum dikenal sebelumnya tentulah bukan suatu hal yang mudah. Selain berbagai tawa dan canda tentu saja ada sedih, duka, salah paham bahkan air mata yang tercipta.
Itulah proses kami untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. Tiap orang pasti punya cara berfikir dan kebiasaan sendiri-sendiri dalam menjalani hidupnya dan itulah yang harus diselaraskan saat kami bekerja bersama dalam satu kelompok. Ada perbedaan pendapat dan sedikit gesekan itu juga biasa. Ada senyum yang merona, pipi yang memerah, mata yang saling mencuri pandang dan hati yang berbunga-bunga juga wajar dalam kebersamaan singkat itu.
Sekarang semua itu tinggal kenanangan,, walapun ada hal yang kadang pahit terasa, semoga semuanya tetap saja menjadi sesuatu yang indah untuk kita kenang bersama.^^
Tulisan ini kupersembahkan untuk teman-teman KKN ku:
Gandi, Rizal, Zul, mb Win, Ana, Ina, Hana, Yanu – senang dapat mengenal kalian.^^
Langganan:
Komentar (Atom)





