Senin, 10 Mei 2010

Pengendara Motor Bekaos Merah

Pada suatu pagi -tapi bisa dibilang sangat siang untuk mahasiswa yang kuliahnya masuk jam 7 pagi seperti aku- seperti biasa kulajukan motorku dengan kecepatan sekitar 80 km/jam untuk mengejar kelas pertamaku pagi itu.
Kuselip motor-motor, beberapa mobil dan satu dua bus yang membuat udara pagi Jogja sudah tak nyaman lagi.

Satu hal yang menjadi kebiasaanku ketika naik motor.
Mataku ini jelalatan kemana-mana, melihat toko-toko yang baru akan dibukalah, bapak-bapak becak yang masih tertidur diatas becaknya, bapak polisi yang sudah berdiri mengatur jalan, tukang koran yang sudah dari pagi memulai mencari nafkah menantang dunia yang semakin kejam, atau sekedar melihat kaos dan helm pengendara motor didepan dan disampingku.
Yah, kurang kerjaan memang.

Paga pagi itu, mataku tertuju kepada seorang pengendara motor yang dapat membuatku bertahan cukup lama berjalan dibelakang tanpa menyelipnya.
Pengendara motor itu biasa saja sebenarnya, ganteng juga enggak (gag tau maksudnya, gag liat wajahnya, namanya juga liat dari belakang, heheheh.)
Tapi ada satu hal yang membuat mataku tertarik memandang lama kaos merah yang ia kenakan, karena tulisan yang menurut orang mungkin tidak menarik, tapi tulisan itu aneh dan menarik bagiku.

Diatas kaos merah polosnya itu tertulis beberapa kata dengan huruf berwarna kuning yang berbunyi, "ARJUNA SETIA SATU CINTA"
Kau tau mengapa kata-kata itu terasa aneh bagiku. Karena setahuku tokoh pawayangan yang bernama Arjuna itu punya istri banyak dan ada dimana-mana. Kebanyakan pernikahannya diselenggarajan dengan meriah, karena istri-istrinya adalah para putri-putri raja.
Lalu bagaimana bisa "Arjuna Setia Satu Cinta?"
Aku tidak tau apa maksud dari tulisan itu, dan aku tidak tau hal apa yang ingin disampaikan oleh sang pembuat kaos dengan menulis kata-kata itu.

Huufft,, aku menarik nafas panjang.
Dalam hatiku berkata, "Hmm..,kalau ada, aku mau ah sama Arjuna Setia Satu Cinta seperti itu."
Kemudian aku tersenyum dan melaju kencangkan motorku menyelip pengendara motor berkaos merah, yang entah siapa dia akupun tak kenal.
Karena aku tersadar, dapat di pastikan aku akan terlambat masuk kuliah pagi itu.




-memory of 6 Mei 2010-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar