Senin, 10 Mei 2010

Untaian Sayang untuk Adek-adek ku (bagian 2)

Aku terharu,
Mengingat sebuah cerita sederhana yang terasa manis bagiku.

Pada suatu hari,
seperti biasa, aku ngopyak-opyak adek-adekku untuk berangkat sekolah.
tiba-tiba ada salah satu anak masuk kekamar dengan memakai sepatunya, refleks aku berkata," Eh.. eh..eh.., Loh kok sepatunya naik tahta?" mereka hanya bilang "He..he..he.." sambil meringis, "Ayo dilepas, diturunlkan sepatunya." kataku lagi, "iya mbak.." katanya sambil melepas sepatu.Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalaku.
Semenit kemudian, ada anak yang lewat didepanku dan tiba-tiba saja memberiku sebuah permen alphenlibe warna coklat sambil tersenyum tanpa berbicara apa-apa. "Hmm, makasii.." kataku singkat, eh tiba-tiba adek-adekku yang lain tertawa.
Hmm, aku tambah bingung apanya yang lucu? kemudian aku bertanya, "Lho kenapa?" mereka menjawab sambil tertawa "Ya Allah mbak, ekspresinya datar banget sih.."
Aku berfikir 'Emang ekspresiku darat yah?' Emm, terserahlah.
Ya Allah, adek-adekku ini lucu-lucu sekali, lumayanlah pagi-pagi uda dapet permen.
Walaupun sebuah permen, tapi sungguh manis bagiku.

Ada lagi satu cerita,
Seperti dipagi-pagi yang lainya, aku ngopyank-opyak mereka untuk piket.
" Ayo siapa yang piket koridor, siapa yang piket sampah?"
setelah itu aku duduk di bangku panjang depan koridor sambil memperhatikan adek-adeku yang sedang bersih-bersih [nakal yah, gag bantuain malah cuma ngliati,, hehehe..]
Tiba-tiba ada anak yang berdiri di depanku dan bertanya, " Mbak Inung hari ini puasa gag?" kupandang adekku itu sebentar, "Enggak, kenapa nduk?" jawabku.
Eh, tiba-tiba,, kalian tau? apa yang adekku itu lakukan?
Dia tiba-tiba menyuapi krupuk ikan khas Lampung kemulutku. Diotakku hanya ada kata "Hmmm?" kemudian adekku tersenyum, dan aku bilang, "Makasii.." sambil tersenyum kemudian menghabiskan krupuk yang barusan adekku beri itu." Sama-sama" kata adekku sambil tersenyum dan melenggang pergi.

Dan masi banyak sekali kisah-kisah sederhana yang membuatku tersenyum.
Kisah-kisah biasa yang terasa manis bagiku.
Hal-hal kecil yang membuat hatiku selalu berkata, " Adek-adekku aku sayang kalian."

Ya Rahman,,
Terimakasih.
Kau menitipkan padaku adek-adek yang baik.
Banyak sekali pelajaran yang dapat ku ambil dari mereka.
Mereka adalah guru cilik bagiku.
mengajariku arti kesabaran, kedewasaan, dan kebijaksanaan.
Semoga ini adalah ladang amalku.


adek-adekku..
Jika suatu saat nanti kalian membaca tulisan ini..
aku hanya ingin berkata, "Terimakasih, mbak sayang kalian."



-memory of Oktober 2008-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar