Sabtu, 09 April 2011

Hanya ada dua pilihan; Mengeluh atau Bersyukur

Terispirasi dari seorang penyiar radio, yang ku dengar pagi-pagi sebelum aku berangkat kuliah. Sang penyiar berkata, hanya ada dua pilihan dalam hidup ini; Mengeluh atau Bersyukur.

Hidup di dunia ini dengan segala problematika dan cobaannya, entah itu cobaan yang membahagiakan atau menyedihakan, akhirnya akan menghantarkan kepada sikap yang dapat kita pilih sendiri yaitu Mengeluh atau Bersyukur.

Mengeluh identik dengan cobaan yang tidak menyenangkan, kita mendapat musibah, sakit, kehilangan sesuatu atau cobaan yang tidak menyenangkan lainnya; kebanyakan manusia cenderung banyak mengeluh jika diberi cobaan yang tidak menyenangkan itu. Jarang sekali manusia yang bersyukur jika diberi cobaan yang tidak menyenangkan, walupun memang ada orang yang dapat mengambil hikmah dari setiap cobaan yang diberikan kepadanya.

Jika mengeluh identik dengan cobaan yang tidak menyenangkan, seharusnya bersyukur identik dengan cobaan yang menyenangkan, seperti diberi kekayaan, kecantikan, kepintaran, kesehatan dan masih banyak lagi. Tapi pada kenyataannya, tidak jarang orang diberi cobaan yang menyenangkan terlena dan lupa untuk bersyukur. Mereka mengangap segala kebahagiaan dan prestasi yang membanggakan itu karena hasil jerih payah mereka sendiri. Mereka lupa bahwa Allah lah yang memberi segala kesenangan itu dan mereka pun lupa, bahwa segala kesenangan itupun sejatinya adalah sebuah cobaan.

Cobaan-cobaan yang Allah berikan adalah untuk mengukur tingkat keimanan seseorang, Allah tidak akan percaya begitu saja ketika hambanya berkata, “Aku beriman.” Sedangkan Allah belum menguji mereka.

Dari ujian tersebut Allah akan meningkatkan ataupun menurunkan derajat seseorang. Ujian Allah bisa kita ibaratkan ujian sekolah, katakan saja didunia ini kita sedang belajar, jika kita lulus kita akan naik kelas, dan ketika kita naik kelas pasti akan mendapatkan ujian lain yang lebih berat lagi agar dapat naik kekelas yang lebih tinggi lagi.

Maka dari itu, jika kita merasa mendapatkan ujian yang begitu berat, entah dalam bentuk ujian harta, kesehatan, ujian hati dan lainnya, kita harus yakin bahwa ujian ini untuk meningkatkan derajat kita. Tinggal kita memilih untuk lulus atau tidak dari ujian tersebut? Ingin lulus dengan nilai apa? A, B, C atau D semua itu tergantung pada diri kita sendiri.

Yakinlah Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya. Karena itu, patutlah kita bersyukur atas segala sesuatu yang telah Allah berikan kepada kita. Jika Allah mengambil satu saja nikmat yang Allah berikan kepada kita, maka ingatlah betapa masih banyaknya kenikmatan-kenikmatan lain yang masih Allah berikan kepada kita. Semakin kita bersyukur, maka semakin banyak pula kenikmatan yang Allah berikan kepada kita.

Bersyukurlah, maka kau akan selalu merasa lapang.^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar