Selasa, 05 April 2011

Pojok Sunyi


Dipojok sunyi itu.
Ketika angin berhembus semilir, merasuk pelan menerobos jendela memainkan ujung tirai merah.
Lagi-lagi,
Kulihat El Lin menangkupkan tangannya memejamkan mata menghadap Penciptanya.
Teduh tatap matanya; tertunduk dalam.
Sayup sayup ku dengar do’a panjangnya.
Do’a yang tak banyak berubah dari do’a- do’a dihari-hari sebelumnya.
Ku lihat air bening itu menetes lagi dari pelupuk matanya.
Semakin terisak mengadu segala kegundahan pada Rabb nya.
Siapa sangka, gadis seriang dia.
Yang gemar berlari dan melompat.
Selalu tentunduk murung ketika dipojok sunyi itu.


Ah,El Lin... sudah empat puluh tiga hari, masih saja dia berhasil membuatmu meneteskan air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar