Seharian ini Jogja begitu adem bagi para penghuninya. Hujan tak bosan-bosannya mengguyur kota Istimewa ini dari subuh tadi hingga malam hari.
Siang ini, ku laju kencangkan motorku berlomba dengan mendung yang seakan tak sabar ingin menjatuhkan rintik air yang menggantung di pelupuk awan gelap.
Awan tak kuasa lagi menahan bebannya, rintik air mulai lembut berjatuhan; ketika kumulai melihat Kisah perjuangan yang pertama.
Seorang Ibunda yang sudah sepuh, 72 tahun. Tapi jika kalian melihat semangatnya, masih seperti gadis berumur 21 tahun; beliau adalah Ibu Elyda Djasman, istri alm. Bapak Djasman Al Kindi pelopor berdirinya IMM dan kini namanya dipakai sebagai nama cabang IMM.
Beliau di usia senjanya masih begitu bersemangat menghadiri undangan teman-teman IMM untuk berdialog; bercerita tentang awal IMM berdiri dan perjuangan-perjuangan para pelopornya. Beliau bercerita betapa perjuangan bukanlah sesuatu yang mudah, penuh rintangan dan memerlukan kesabaran dan keteguhan yang luar biasa.
Beliau bertutur betapa dalamnya makna mars IMM yang kala itu beliau dan kawan-kawan buat. Tapi sayangnya generasi penerus IMM kurang memaknai kandungan mars IMM itu sendiri. Beliau bercerita bahwa awal berdirinya IMM kala itu penuh tantangan dan sindiran-sindiran, tapi beliau dan para pelopor lainnya ingin membuktikan bahwa IMM merupakan organisasi harapan umat , maka dari itu di dalam mars IMM terdapat syair “ pewaris tampuk pimpinan umat nanti” jadi diharapkan kader IMM menjadi pemimpin-pemimpin umat nanti.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentulah bukanlah hal yang mudah. Masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki, bahkan kader-kader IMM perlu dibangunkan dan disadarkan bahwa dipundak kita terdapat harapan yang sangat besar. Kita terlalu lama terlena.
Malu rasanya melihat Ibu Elyda di usia senjanya masih gigih berjuang untuk A’isyiyah dan masih semangat untuk bertemu adik-adiknya di IMM; membakar semangat kami yang kadang redup kadang menyala. Dan selalu memotivasi kami agar selalu gigih berjuang.
Diakhir dialog itu, kala begitu banyak malaikat turun bersama derasnya hujan yang selalu menyejukkan hatiku ketika memandangnya, Bu Elyda Djasman berpesan kepada kami sambil benyanyi:
TEGUHKAN NIATMU MENCAPAI TUJUANMU
TERUSKAN LANGKAHMU SAMPAI AKHIR KHAYATMU
[salut untuk perjuangan Bu Elyda Djasman Al Kindi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar